Aswin Nur Cahya adalah seorang compositor anime asal Indonesia yang telah merantau ke Jepang selama 6 tahun. Ia terlibat dalam pembuatan efek visual untuk anime-anime populer, seperti Tokyo Revengers, Digimon Ghost Game, Dragon Ball Super Hero, dan lain-lain2. Namun, ia tidak puas hanya menjadi pekerja di belakang layar. Ia memiliki mimpi untuk menyutradarai anime produksi Indonesia sendiri.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Aswin memutuskan untuk kembali ke tanah air dan mendirikan studio animasi 2D bernama Jiva Animation pada Mei 2023. Studio ini berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur, dan berfokus pada penyediaan jasa compositing dan editing animasi 2D.

Aswin memiliki latar belakang pendidikan yang mendukung karirnya di bidang animasi. Ia lulus dari SMKN 2 Jepara dan sempat mempelajari animasi walau awalnya belum tertarik betul pada anime Jepang. Ia lalu melanjutkan studi D3 Sastra Jepang di Universitas Diponegoro, Semarang. Di tengah perjalanan, Aswin tertarik mempelajari anime dan mencari cara untuk mempelajarinya di Jepang. Aswin akhirnya mengikuti program dari LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di Yogyakarta dan bisa menembus Jepang pada Oktober 2016.

Di Jepang, Aswin sekolah bahasa selama satu setengah tahun di Nippon Academy di Kota Gunma. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Sekolah Anime JAM Nihon Anime Manga Senmon Gakko di Niigata selama dua tahun. Di sana ia belajar cara membuat efek visual untuk anime dengan menggunakan software seperti After Effects, Photoshop, Premiere Pro, dan lain-lain2.

Setelah lulus dari sekolah anime, Aswin bekerja sebagai compositor di studio animasi Color and Smile selama tiga tahun. Ia mendapatkan pengalaman berharga dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan animator-animator profesional dari Jepang.

Aswin mengaku bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi adalah beradaptasi dengan budaya kerja dan standar kualitas di Jepang. Ia harus bekerja keras dan teliti untuk memenuhi ekspektasi klien dan atasan. Ia juga harus belajar banyak hal baru dan terus mengasah kemampuannya.

Namun, Aswin tidak menyerah dengan tantangan tersebut. Ia justru termotivasi untuk terus berkembang dan berinovasi. Ia juga memiliki visi untuk mengembangkan industri animasi di Indonesia dengan mengadopsi standar sektor animasi Jepang di Indonesia. Ia ingin membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen animasi 2D dengan kualitas prosedur dan hasil yang setara dengan Jepang.

Untuk itu, Aswin mendirikan Jiva Animation sebagai wadah bagi para animator Indonesia yang ingin belajar dan berkarya di bidang animasi 2D. Ia juga ingin membuka peluang bagi para animator Indonesia untuk bekerja sama dengan studio animasi Jepang dan mendapatkan pengalaman internasional. Selain itu, ia juga ingin membuat karya-karya animasi original yang bercerita tentang Indonesia dan budayanya.